0

Mbolang ke Bali

Posted by Unknown on 00.21
Mbolang ke Bali

Jangan lupa cek barang bawaan Anda sebelum meninggalkan pesawat

Sebagai seorang pegawai, tidak mudah mendapatkan jatah liburan karena banyak faktor... terutama faktor B (Baca:BOS). Dan libur lebaran pun harus dimanfaatkan sebaik-baik-baiknya... hahay. Yup... Bali... I'm coming. Persiapan yang agak mepet hari H, karena masih mudik dikampung halaman bukan halangan. Booking pesawat dan hotel kini bisa dilakukan dengan mudah dalam genggaman,, Hp maksudnya ;) . Dan gak perlu malu pilah pilih biaya sesuai budget, yang pastinya yang termuraaah.. hehe... Empat hari sebelum keberangkatan tiket pesawat dan booking hotel Done!

Dan karena saya termasuk golongan orang yang tidak suka ribet, acara packing kilat Done juga. Jam 13.50 waktu Bali kami mendarat dengan selamat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Sama dengan Bandara di Surabaya, tarif taxi di Bandara bali ditentukan berrdasarkan area. Tarif dari bandara ke Sanur sebesar Rp. 175.000 , dan tidak ada istilah tawar-menawar alias pas :). Itupun belum termasuk biaya tol sebesar Rp. 11.000.

Niatnya moto view pantai dari tol.. kug yang kepoto malah pembatas tol.. 

Cek in hotel done! kami iseng-iseng tanya tarif hotel ke resepsionis, tarif langsung seharga Rp. 1.100.000 dan resepsionis bisa membantu dengan harga Rp. 1.000.000. Dan yang lebih membantu kami adalah booking via online yang hanya Rp. 650.000. pada hotel yang sama dan tipe kamar yang sama. Hemat kaaan.... jadi jangan ragu-ragu hunting tiket #walaupun gak sedang liburan, 

Sebenarnya liburan ini tanpa rencana, jadi tidak ada destinasi pasti yang kami tentukan. Tapi rugi rasanya kalau liburan hanya pindah kamar dan berdiam diri di hotel. Selesai Check In... langsung jalan ke pantai, hotel yang kami pilih pun tepat berhadapan dengan pantai. Gak lengkap liburan tanpa kuliner... Warung Sop Ikan Mak Beng tujuan utama. Warung Sop Ikan yang terkenal di sekitar Sanur. Harga satu porsi 43rb dengan porsi yang dijamin kenyang.

Hari ke2 tanpa rencana. Selesai sarapan, kita tawar menawar taxi lokal dan mendapatkan harga 200rb, Hanya untuk mengantar rute Sanur-Oleh-oleh Hawa-Balik Sanur... Hmmm...
Karena jam masih menunjukkan pukul 14.00 ketika balik ke hotel, saya coba hunting taxi online. Tips untuk order taxi online, kita harus siap didepan hotel karena kebijakan hotel melarang taxi online masuk area hotel. Dari mana hotel mengetahui kendaraan tersebut taxi online ? ternyata di Bali, setiap kendaraan pribadi yang dikomersilkan akan mendapat nomor mobil yang diakhiri huruf "S".

Awalnya tujuan kami adalah Kute, tapi driver menyarankan Pantai Pandawa. Beruntung kami mendapatkan driver yang ramah, sepulang dari Pandawa, Beliau suggest ke Jimbaran untuk Dinner dan mengantar kami ke oleh-oleh Krisna 24 jam... Thanks great driver. Sebenarnya kami berusaha mencari rental sepeda motor, tapi ternyata susah mendapatkannya. Tapi tarif putar-putar ini sungguh hemat lhooo... kami sampai kembali di hotel pukul 22.00. masih ada waktu rilex di cafe hotel sambil dengerin lagu.... ;)))
Hari ke3 tak kalah seru. Sebelumnya kami explore pantai Sanur untuk kuliner saja, ternyata terdapat water sport juga. Sayangnya waktu kami tidak banyak... last minute before Check Out... huhu...
Surabaya menggu kami.... menunggu kami atau oleh-oleh kami yuaa... :) 


View Pantai Sanur dari kamar hotel... what the wonderful life :*

Banyak patung berjajar di Pantai Pandawa

Cari gratisan nonton tari kecak dari atas... hadegh

Suasana Pantai Pandawa menjelang malam

Candle light dinner di Jimbaran... makan lilin... hihiii

Cano just 30k di Pantai Sanur yaa... sudah murah jangan ditawar lagi

Yang iini dari tarif 150k jadi gratisan dengan modal sok kenal sama guidenya... haha
saya cuma ramah aja kug... hihi
lokasi wajib take pic kalau lagi di Pandawa yaa... 
Narsis dulu sebelum leaving Bali... hiiiksss

Hmmm... bingung bawa oleh-oleh... mborong layang-layang






0

Kediri pasca Gunung Kelud mbledos

Posted by Unknown on 21.36
Long weekend kali ini... kemana yaa... Hmmm gak bisa jalan-jalan, mudik pun jadi.
walaupun terbilang dekat, saya jarang sekali pulang ke Kediri. Ini kali pertama saya pulang setelah Gunung Kelud mbledos (Gunung Kelud Meletus).
Sedikit cerita... saya asli Pare-Kediri, separuh umur saya sekarang terlewati di Pare. Kota kecil gemar ripah loh jinawi di bagian timur Kediri. Perekonomian masyarakat didominasi oleh petani, pedagang dan pegawai menempati urutan selanjutnya. Sayang sekali saya belum khatam membaca Mojokuto yang ditulis Clifford Geertz, jadi belum bisa banyak cerita tentang Kota Pare tempoe dooeloe. Yang jelas Pare adalah kota kecil yang selalu ngangeni - kota kelahiran pastinya ngangeni bagi siapapun.
Nyaris tidak ada yang berbeda dari pasca meletusnya Kelud (13 Februari 2014), saya memang tidak berada diKediri waktu itu. Tapi di Surabaya juga terkena dampak hujan abu vulkaniknya. Saat itu saya membayangkan bagaimana kondisi Pare yang jaraknya hanya sekitar 60 km dari Kelud, kalau Surabaya bahkan Jogja juga terkena hujan abu vulkaniknya. Untung komunikasi dengan keluarga diKediri masih jalan, adik yang juga bergabung sebagai relawan menginformasikan kalau Pare baik-baik saja. Artinya tidak sampai mengungsi atau lari pontang-panting kesana kemari - lebay yak-
Bahkan Pare menjadi salah satu tempat pengungsian. Dampak yang berasa adalah kiriman hujan pasir, yang membersihkannya perlu waktu beberapa hari.
Kini.. 2 bulan pasca meletusnya Kelud, aktifitas kembali normal. yang berdagang kembali meramaikan pasar, yang belajar ya tetap kesekolah walau lupa tidak mengerjakan PR -colek adik saya-...
Pare selalu bangkit menata diri menjadi lebih baik... *SmaNgaT

0
Posted by Unknown on 20.44
TENTH OF NOVEMBER MUSEUM & HERO MONUMENT

The Hero monument and the tenth of November Museum celebrates the victory of the local resistance fighters and commemorates the heroic battle of the 10 November 1945. The museum, officially opened 2000, is located inside the Hero Monument complex and is one of the main tourist attractions in Surabaya.
The museum features a recording of the fiery voice of Bung Tomo speaking to the people to ignite their passion for independence. Several static dioramas display the heroic actions of Surabaya's youths, who , armed only with sharpened bamboos, fought a winning battle against the oppressors. #SmaNgaT#







0

My New Blog... Test... Test...

Posted by Unknown on 22.46
Its New...
seperti halnya anak kecil yang mendapatkan mainan baru, blog adalah hal baru bagiku..
Lets see.. what will I do here. write..having fun.. share.. learn.. cry.. sad.. angry...
whatever.. hopefully I always smile in any situation..
SmaNgaT

Copyright © 2009 Ela Kholidin All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.